Kupikir seperti itulah hidup
Berjuang untuk orang lain
Berusaha diterima oleh orang lain
Berusaha membahagiakan orang lain
Kupikir akulah sang bijaksana
Mengarahkan mereka yang nestapa
Memperkuat mereka yang terperdaya
Berusaha ada untuk mereka yang sengsara
Kupikir aku memang seperti ini
Ditakdirkan untuk orang lain
Selalu merasa empathy pada yang lain
Bahkan tidak ragu memberikan nyawa untuk mengganti
Kupikir memang aku harus selalu mengalah
Harus mengalah agar bisa mendpatkan senyumnya
Harus mengalah agar keinginanku terpenuhi
Harus mengalah agar bisa mendapatkan pelukan
Bukan karena diinginkan, bukan karena dicintai
Kupikir aku telah mengenal diriku seutuhnya
Kupikir aku yang telah menjalani waktu
Mengerti sepenuhnya akan diriku
Mengerti sepenuhnya akan bipolarku
Dan kotak pandora pun terbuka
Oleh sang begawan bijaksana
Selama ini aku terbelenggu
Aku harus meninggalkan pendampingku
Dan aku termangu...
Terjawab sudah semua kelabu
Dengan dark angel disampingku
Dan sesuai titah sang begawan di gunung Merbabu
Aku harus kuat meninggalkannya
Aku harus berhenti mengasihinya
Aku harus berhenti berusaha membahagiakannya
Karena bila aku tetap melakukannya, yang menjadi korban hanya satu
Yaitu aku...
Puluhan tahun kulalui
Aku baru sadar diri
Aku terus berlari dan berlari
Dan pada akhirnya harus kembali menghadapi
Hantu yang telah lama aku hindari
Ironi... ketika aku memaksa yang lain untuk menghadapi
Ketika aku merasa telah menghadapi semua yang menghalangi
Tanpa sadar aku belum menghadapi duriku sendiri
Dan ternyata duri itu ada disisiku sendiri
Umur bertambah, aku telah semakin tua
Rambut memutih aku tak lagi muda
Ada perasaan lega diantara khawatir dan duka
Inilah makna sesungguhnya dari sang Maha Dewa
Kenapa kita dipertemukan dan bersama
Aku tahu kamu sangat belia
Aku tau aku sangat renta
Jalan berliku telah kita hadapi
Dan kita tak juga bisa saling pergi
Kita telah melihat bayang gelap di depan kan sayang?
Dan saat ini kamu yang memanduku
menjalani onak berduri
Menuju cahaya terang yang sejati
Itulah sebab kenapa kubilang engkau sangat berani..
Berjuang untuk orang lain
Berusaha diterima oleh orang lain
Berusaha membahagiakan orang lain
Kupikir akulah sang bijaksana
Mengarahkan mereka yang nestapa
Memperkuat mereka yang terperdaya
Berusaha ada untuk mereka yang sengsara
Kupikir aku memang seperti ini
Ditakdirkan untuk orang lain
Selalu merasa empathy pada yang lain
Bahkan tidak ragu memberikan nyawa untuk mengganti
Kupikir memang aku harus selalu mengalah
Harus mengalah agar bisa mendpatkan senyumnya
Harus mengalah agar keinginanku terpenuhi
Harus mengalah agar bisa mendapatkan pelukan
Bukan karena diinginkan, bukan karena dicintai
Kupikir aku telah mengenal diriku seutuhnya
Kupikir aku yang telah menjalani waktu
Mengerti sepenuhnya akan diriku
Mengerti sepenuhnya akan bipolarku
Dan kotak pandora pun terbuka
Oleh sang begawan bijaksana
Selama ini aku terbelenggu
Aku harus meninggalkan pendampingku
Dan aku termangu...
Terjawab sudah semua kelabu
Dengan dark angel disampingku
Dan sesuai titah sang begawan di gunung Merbabu
Aku harus kuat meninggalkannya
Aku harus berhenti mengasihinya
Aku harus berhenti berusaha membahagiakannya
Karena bila aku tetap melakukannya, yang menjadi korban hanya satu
Yaitu aku...
Puluhan tahun kulalui
Aku baru sadar diri
Aku terus berlari dan berlari
Dan pada akhirnya harus kembali menghadapi
Hantu yang telah lama aku hindari
Ironi... ketika aku memaksa yang lain untuk menghadapi
Ketika aku merasa telah menghadapi semua yang menghalangi
Tanpa sadar aku belum menghadapi duriku sendiri
Dan ternyata duri itu ada disisiku sendiri
Umur bertambah, aku telah semakin tua
Rambut memutih aku tak lagi muda
Ada perasaan lega diantara khawatir dan duka
Inilah makna sesungguhnya dari sang Maha Dewa
Kenapa kita dipertemukan dan bersama
Aku tahu kamu sangat belia
Aku tau aku sangat renta
Jalan berliku telah kita hadapi
Dan kita tak juga bisa saling pergi
Kita telah melihat bayang gelap di depan kan sayang?
Dan saat ini kamu yang memanduku
menjalani onak berduri
Menuju cahaya terang yang sejati
Itulah sebab kenapa kubilang engkau sangat berani..
Comments
Post a Comment